III.K.1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.
Misalnya:
- Tanya dia, "Kaudengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
- "Kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang!', dan rasa letihku lenyap seketika,"ujar Pak Hamdan.
- "Kita bangga karena lagu 'Indonesia Raya' berkumandang di arena olimpiade itu," kata Ketua KONI.
III.K.2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.
Misalnya:
- tergugat 'yang digugat'
- retina 'dinding mata sebelah dalam'
- noken 'tas khas Papua'
- tadulako 'panglima'
- marsiadap ari 'saling bantu'
- tuah sakato 'sepakat demi manfaat bersama'
- policy 'kebijakan'
- wisdom 'kebijaksanaan'
- money politics 'politik uang'